POTENSI DAN MASALAH KEC. PARAKAN


Potensi Kecamatan Parakan 

Kondisi Fisik Alamiah dan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kecamatan Parakan memiliki beberapa sumber mata air, hal ini disebabkan karena letaknya yang berada di kaki Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Karena lokasinya yang berada tidak jauh dari kaki gunung menyebabkan sumber air yang ada di Kecamatan Parakan melimpah. Bahkan saat musim kemarau, sumber air bersih tersebut tidak mengering. Dengan adanya potensi alamiah dari sisi penyediaan air bersih menyebabkan Kecamatan Parakan menjadi kecamatan yang terbebas dari bencana kekeringan.Masyarakat di Kecamatan Parakan tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.Air bersih tersebut tidak hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, namun juga mampu digunakan sebagai sumber irigasi 
bagi lahan pertanian yang ada di Kecamatan Parakan.

Infrastruktur
a. Jaringan Jalan
       Kecamatan Parakan terletak pada 3 jalur utama yaituParakan – Ngadirejo, Parakan – Magelang dan Parakan – Wonosobomenyebabkan Kecamatan Parakan dapat dikategorikan ke dalam lalu lintas yang ramai dan padat, terutama di sekitar Pasar Legi, Pasar Darurat dan deretan ruko-ruko di sepanjang jalan kolektor. Hal tersebut berpotensi mendorong perkembangan sektor perdagangan dan jasa di Kecamatan Parakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Maka dari itu, untukmengurangi tingkat kepadatan lalu lintas, melancarkan distribusi barang dan mempermudah aksesibilitas dari dan menuju Kecamatan Parakan, direncanakanakan ada pembangunan jalan lingkar Parakan. Pendanaan pembangunan jalan lingkar ini sudah disusun dalam APBD Kabupaten Temanggung tahun 2014.

b. Sarana Perdagangan dan Jasa
    Pesatnya perdagangan dan jasa di Kecamatan Parakan didukung dengan adanya Pasar Legi yang menjadi pusat perdagangan bagi Kecamatan Parakan dan kecamatan disekitarnya seperti Kecamatan Kledung, Kecamatan Bansari dan Kecamatan Bulu. Keberadaan Pasar Legi saat ini sedang dalam tahap revitalisasiyang semakin berpotensi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Parakan. Selain itu, deretan pertokoan dan sarana perekonomian seperti bank dan koperasi juga banyak terdapat di Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan. Banyaknya sarana perdagangan dan jasa tersebut menyebabkan Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan dijadikan sebagai pusat perdagangan di Kecamatan Parakan.

c. Sarana Transportasi
    Kecamatan Parakan memiliki sebuah terminal yang terletak di Kelurahan Parakan Kauman. Hal ini dapat menjadi sarana pendukung bagi kendaraan umum untuk  kebutuhan masyarakat akan transportasi umum. Kendaraan umum yang tersedia di Kecamatan Parakan cukup beragam, baik kendaraan umum formal hingga kendaraan umum informal.Kendaraan umum informal yang ada di Kecamatan Parakan seperti ojek dan andong.Kendaraan umum informal tersebut merupakan salah satu kendaraan umum andalan yang biasa digunakan masyarakat untuk memudahkan mobilisasi masyarakat.Untuk kendaraan tradisional andong hanya terdapat di Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan.

d. Sarana Kesehatan
    Selain lengkapnya sarana pedagangan dan jasa serta kemudahan aksesibilitas, Kecamatan Parakan juga memiliki sebuah rumah sakit swasta yang berada di Desa Wanutengah.Rumah Sakit Ngesti Waluyo merupakan salah satu rumah sakit besar yang ada di Kabupaten Temanggung.Letak Rumah Sakit Ngesti Waluyo yang strategis dan mudah dijangkau, menjadi salah satu tujuan bagi masyarakat Kecamatan Parakan dan Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari  Rumah Sakit ini. Selain itu, dengan adanya rumah sakit Ngesti Waluyo menyebabkan banyak bermunculan pertokoan yang ada di depan rumah sakit. Munculnya pertokoan tersebut akansemakin mendorong perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, banyaknya masyarakat yang menyediakan kamar sewa untuk para pegawai rumah sakit yang berasal dari luar Kecamatan Parakan juga dapat mendorong perekonomian masyarakat.

Ekonomi
    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031, Kecamatan Parakan merupakan kecamatan yang dicanangkan untuk menjadi kawasan minapolitan. Untuk menuju hal tersebut, maka dikembangkan sistem minapadi di desa-desa yang ada di Kecamatan Parakan.Sistem ini tidak hanya berdampak pada meningkatnya produksi ikan, namun juga berdampak pada peningkatan hasil produksi padi. Dengan demikian, peningkatan pada kedua sektor ekonomi tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan domestik Kecamatan Parakan. Selain pertanian dan perikanan, Kecamatan Parakan juga memiliki industri yang meliputi industri kecil hingga industri besar. Kecamatan Parakan memiliki lima pabrik industri kayu lapis yang terletak di Desa Caturanom, industri anyaman keranjang yang ada di Desa Traji, dan industri rumah tangga yaitu pembuatan ceriping yang berada di Desa Mandisari. Dengan beragamnya industri tersebut menyebabkan sektor industri berkontribusi besar terhadap PDRB. Industri tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Parakan.

Sosial dan Budaya
     Kecamatan Parakan memiliki beberapa kebudayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan dari luar Kecamatan Parakan.Kebudayaan yang ada di Kecamatan Parakan meliputi kebudayan lokal dan kebudayaan asing.Kebudayaan atau tradisi lokal yang masih dilakukan di Kecamatan Parakan adalah tradisi satu suro yang ada di Desa Traji. Sedangkan kebudayaan asing yaitu tradisi Tionghoa sering dilakukan di Kelurahan Parakan Wetan khususnya di KlentengHok Tik Tong jang.Tradisi tersebut sering dilakukan pada hari besar etnis Tionghoa dan sering menampilkan kebudayaan Tionghoa seperti barongsai.


Masalah Kecamatan Parakan
Kondisi Fisik Alamiah
    Banjir menjadi satu-satunya masalah yang berkaitan dengan aspek fisik alamiah, banjir yang ada di Kecamatan Parakan terdapat di beberapa desa yakni Desa Caturanom, Desa Wanutengah, Desa Dangkel, Desa Traji, Desa Ringinanom dan Desa Sunggingsari.Penyebab utama terjadinya banjir adalahadanya sawah garapan dan saluran drainase yang masih kurang baik karena tidak mampu menampung volume air yang ada pada saat hujan.Contohnya banjir di Desa Ringinanom yang terjadi akibat luapan Kali Cingku. Banjir yang ada membuat aksesibilitas warga terganggu karenaluapan sungai sampai ke jalan, selain itu banjir juga pernah membuat 220 KK pindah atau mengungsi.Pada Desa Caturanom yang merupakan lokasi pabrik industri pengolahan kayu lapis, terjadinya banjir dapat merusak jalan sehingga mengganggu distribusi barang hasil produksi.

Demografi
Kepadatan Penduduk
      Desa/Kelurahan yang memiliki tingkat kependudukan tertinggi di Kecamatan Parakan terletak di Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan.Selain itu, perkembangan permukiman di Kecamatan Parakan terpusat di Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan, dimana pada dua kelurahan tersebutterdapatbanyaksarana perdagangan dan jasa.Kelengkapan sarana perdagangan dan jasa menjadi daya tarik bagi para pedagang dan masyarakat baik dari Kecamatan Parakan maupun dari kecamatan lainnya untuk tinggal di Kecamatan Parakan. Hal ini menjadi salah satu penyebab banyaknya permukiman padat di Kelurahan Parakan Kauman dan Parakan Wetan, padatnya permukiman yang ada dapat berkembang menjadi permukiman kumuh. Dimana dari hasil observasi kelompok sudah terlihat kondisi permukiman kumuh di kedua kelurahan tersebut.

Banyaknya Penduduk Putus Sekolah
Kesadaran masyarakat Kecamatan Parakan akan pentingnya pendidikan masih tergolong rendah. Berdasarkan Daerah Dalam Angka (DDA),terdapat penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah yaitu sebesar 20% dari total penduduk usia sekolah. Penduduk yang tidak bersekolah biasanya bekerja sebagai buruh ataupun petani. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Parakan, masih banyak yang melanjutkan tradisi, jika orangtua menjadi petani maka kebanyakan anaknya akan menjadi petani juga dan tidak melanjutkan tingkat pendidikannya.Bila dilihat dari ketersediaan sarana pendidikan, hampir semua desa/ kelurahan sudah memiliki sarana pendidikan walaupun penyebarannya tidak merata karena mengikuti jumlah penduduk tiap desa/ kelurahan.

Ekonomi
Peran tengkulak bagi para petani tembakau di Kecamatan Parakan terbilang cukup penting, masyarakat kebanyakan langsung menjual hasil produksi tembakau ke tengkulak, hal ini yang menjadi permasalahan bagi perekonomian masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani.Tengkulak yang ada membeli hasil panen tembakau dengan harga yang standar dan kurang menguntungkan bagi petani (SK.S_R22). Tengkulak membeli tembakau petani berdasarkan kualitas dari tembakau yang ada namun sangat berbeda dengan harga pasar. Masalah tengkulak ini membuat keuntungan petani semakin sedikit, dimana selain adanya peran tengkulak banyak petani yang mengalami kerugian karena faktor cuaca.Dalam beberapa tahun terakhir banyak petani yang mengalami kerugian sampai puluhan juta rupiah karena faktor cuaca yang tidak menentu. 

Infrastruktur
Aksesibilitas Rendah
Kondisi jalan di Kecamatan Parakan bervariasi mulai dari kondisi baik hingga rusak.Jalan dengan kondisi baiksebagian besar berada di Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan.Sedangkan jalan dengan kondisi sedang dan rusak terdapat hampir di semua desa/ kelurahan. Kondisi jalan tersebut membuat aksesibilitas dan mobilitasmasyarakat menjadi terganggu. Kecamatan Parakan dilalui oleh tiga jalur utama dengan kondisi jalanyangsudah cukup baik, namun untuk jalan dari Parakan-Wonosobo masih tergolong cukup buruk karena pada beberapa titik masih terdapat jalan yang berlubang.Hal ini dapat mengganggu distribusi barang dan jasa dari Kecamatan Parakan ke Kabupaten Wonosobo maupun sebaliknya. Kondisi jalan lokal maupun lingkungan juga masih banyak yang tergolong rusak.Contohnya jalan lokal yang berada di Desa Sunggingsari yang berada di daerah dengan kelerengan agak curam, memiliki kondisi jalan yang buruk yaitu jalan berlubang dan belum diaspal.

Pengelolaan Sampah Yang Buruk
Kondisi pengelolaan sampah di Kecamatan Parakan sebagian besar pengelolaannya masih bersifat tradisional yaitu dengan dibakar dan dibuang ke sungai.Masalah sampah menjadi salah satu masalah yang penanganannya masih belum optimal di Kecamatan Parakan.Dari hasil kuesioner, hampir 70% sampah di Kecamatan Parakan dikelola dengan cara dibakar dan dibuang ke sungai. Kelurahan Parakan Wetan dan Kelurahan Parakan Kauman sudah memiliki pengelolaan sampah yang cukup baik yaitu dengan adanya bank sampah dan pengelolaan yang dibantu petugas sampah. Namun pada beberapa desa/kelurahan lain, pengelolaan sampahnya masih banyak yang bersifat tradisional. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah masih sangat minim, dimana banyak sampah yang dibuang di pinggir jalan. Hal tersebut dapat mengganggu pengguna jalan dan merusak keindahan lingkungan.
Powered by Blogger.