Litologi
Kecamatan Bulu mempunyai tiga jenis litologi tanah yakni jenis latosol coklat, regosol coklat kekelabuan dan regosol kuning, jenis latosol coklat tersebar di bagian utara dan timur dimana jenis tanah ini kurang peka terhadap erosi. Tanah jenis
regosol coklat kekelabuan dan regosol kuning tersebar di tenggara, selatan dan
barat wilayah studi meso, tanah jenis regosol ini termasuk kedalam jenis tanah
yang sangat peka terhadap erosi sehingga pada daerah ini kemungkinan terdapat
bahaya geologi berupa tanah longsor atau pergerakan tanah.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Kecamatan Bulu mempunyai dua tipe kelas curah hujan. Hampir seluruh
wilayah di Kecamatan Bulu mempunyai curah hujan 20,7–27,7 mm/hari atau kelas
sedang. Tetapi terdapat juga kelas curah
hujan sangat tinggi yakni >34.8 mm/hari. Curah hujan sedang terdapat di bagian
utara Kecamatan Bulu yang berbatasan dengan Kecamatan Parakan, sedangkan curah
hujan sangat tinggi terdapat pada bagian selatan.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Hidrogeologi
Kondisi
hidrogeologi di Kecamatan Bulu hampir sama dengan kondisi di kecamatan Parakan
yakni terdapat satu jenis hidrogeologi, yaitu akuifer produktif, dengan kondisi
tersebut kedua kecamatan ini termasuk mempunyai persediaan sumber daya air yang
cukup banyak.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Kelerengan
Di
Kecamatan Bulu terdapat 3 kategori kelerengan yakni yaitu 0-8% (datar), 8–15%
(landai) dan 15–25% (agak curam). Kelerengan ini makin ke selatan makin curam.
Adapun proporsi kelerengan tiap wilayah di Kecamatan ini relatif sama, dengan
kelerengan landai lebih mendominasi pada bagian tengah Kecamatan Bulu.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Rawan Bencana
Sebagian besar daerah di Kecamatan
Parakan dan Kecamatan Bulu tidak termasuk dalam daerah rawan bencana. Pada
daerah ini hanya terdapat beberapa titik rawan bencana banjir di Kecamatan
Parakan dan rawan bencana angin topan di Kecamatan Bulu.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011