Litologi
Jenis tanah pada Kecamatan Parakan terbagi menjadi 2 yaitu jenis tanah
latosol coklat pada bagian utara Kecamatan Parakan dan regosol coklat
kekelabuan pada bagian selatan Kecamatan Parakan. Jenis tanah yang mendominasi
di Kecamatan Parakan adalah jenis tanah latosol coklat dimana jenis tanah ini
cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena sifatnya yang subur dan tahan
terhadap erosi.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Klimatologi
Curah hujan di Kecamatan Parakan sebagian besar adalah 20,7 – 27,7
mm/hari, curah hujan in tergolong sedang. Curah hujan yang sedang ini
dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam pemenuhan air
bersih masyarakat Kecamatan Parakan.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Hidrogeologi
Kondisi hidrogeologi di Kecamatan Parakan adalah akuifer produktif.
Dengan kondisi tersebut Kecamatan Parakan memiliki persediaan sumber daya air
yang cukup banyak. Pada kondisi eksisting di Kecamatan Parakan terdapat
beberapa mata air di desa-desa yang dimanfaatkan sebagai
kebutuhan air bersih masyarakat sehari-hari.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Kelerengan
Kecamatan Parakan memiliki kelerengan yang beragam dimana proporsi
kelerengan yang paling besar di dominasi
oleh kelerengan 0–8%, daerah yang
memiliki kelerengan 0-8% berada pada
bagian tengah dan utara Kecamatan Parakan. Pada kelerengan 0–8% ini Penggunaan lahan Kecamatan Parakan didominasi
oleh permukiman dan lahan pertanian selain itu terdapat sarana perdagangan dan
jasa.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011
Rawan Bencana
Beberapa Desa di Kecamatan Parakan mengalami bencana banjir terutama
pada saat musim penghujan tiba. Terdapat penggerusan tanah yang diakibatkan
pengambilan batu-batu di pinggiran sungai dekat jembatan, pada Kecamatan Parakan daerah yang memiliki potensi
bencana banjir ini terdapat di Desa Wanutengah.
Sumber: BAPPEDA Kab. Temanggung, 2011